Maret 21: 5000 Hari

Lima ribu hari lalu, tidak seujung kukupun aku lupa.

Pagi itu, lewat seorang sebaya. Aku menatap, tidak lepas, entah karena memang ia punya rupa yang menarik atau karena ia asing, tidak pernah aku lihat sebelumnya, di tempat yang familiar ini. Ada magnet yang tidak putus sejak hari itu.

Kukira mulanya, ini hanya seperti gurat di pasir: akan hilang dalam satu sapuan ombak.

Tapi ternyata tidak.

Ini serupa pasir yang bersemayam di dasar palung: mustahil dipindah.


Maret selalu jadi bulan dimana Semesta meluapkan aneka warna di hari-hari. Tahun ini aku ingin merayakan Maret dengan maraton menulis syukur, satu post tiap hari.

Kasih tanggapan dong!

4 pemikiran pada “Maret 21: 5000 Hari”

%d blogger menyukai ini: